"If you're Indonesian, than this news is important for you. Read
Translated Summary:
it!!"
True SMS Cost that Operators Pay in Indonesia is Rp 73-75/SMS. Isn't it so cheap? The Operator Cost us more than that, starting from Rp 88 -> 350/SMS. That cost is if we SMS to a different operator, if to a operator course it cheaper
Translated News: 8 Cellular Operators are being targeted by KPPU(Komisi Pengawas Persaingan Usaha). That is Telkomsel, Indosat, XL, 3, Bakrie Telecom, Mobile-8, Smart Telecom dan Telkom. We should know that SMS cost in Indonesia is very expensive. Besides SMS cost formulation that settled by BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) is just Rp 73 to Rp 75 per SMS sent.
For now, postpaid user SMS cost is Rp 250 to Rp 350. This profit are fully goes to Operator hand(Sender Keep All/SKA).
Their profit rise when SMS is sent to sama operator, if it was the cost is almost Rp 0. Yes, Zero Rupiah.
Sorry I can't translate it all to English that is the Summary and this is in Indonesian Langguage:
"Tarif (asli) SMS di Indonesia Cuma Rp 73 – 75 per SMS ke lain operator
Delapan operator selular kembali dibidik KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Yaitu Telkomsel, Indosat, XL, 3, Bakrie Telecom, Mobile-8, Smart Telecom dan Telkom.
Harus diakui, tarif SMS di Indonesia masih terbilang sangat mahal. Padahal
formulasi tarif SMS yang ditetapkan BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia) hanya sekitar Rp 73 sampai Rp 75 per sekali kirim SMS.
Saat Ini, tarif SMS untuk pascabayar adalah Rp 250 dan prabayar Rp 350. Pendapatan SMS ini sepenuhnya menjadi milik opertator pengirim (Sender Keep All /SKA). Jelas terlihat, operator mengambil margin sangat tinggi, mencapai 300% lebih dari biaya produksi yang dikeluarkan (itu berarti 3 kali lipat dari biaya normal).
Keuntungan mereka bertambah besar jika SMS dikirimkan ke sesama
operator (misalnya pengguna Telkomsel mengirim SMS kepada pengguna Telkomsel
lain). Karena pengiriman SMS sesama operator menggunakan jaringan milik operator itu sendiri. Dengan begitu biaya produksinya nyaris nol rupiah, ya, nyaris nol rupiah.
Coba bayangkan, bila dalam sehari SMS yang dikirimkan dari
operator seperti Telkomsel bisa mencapai 230.000.000 SMS per harinya :eyes1:.
Tinggal kalikan saja dengan tarif SMS yang rata-rata Rp 350. Paling tidak Rp 80
miliar masuk ke kantong Telkomsel tiap harinya. Coba kalikan lagi selama 1
tahun, Bisa mencapai 29 Triliun, sungguh angka yang sangat fantastis
Jadi tak heran bila operator di Indonesia tak bakal rela melepaskan keuntungan yang dengan begitu gampang mereka ciduk sejak tahun 1990-an. Ada dugaan operator
tidak jujur dalam menyampaikan data komponen biaya produksinya kepada BRTI yang notabene merupakan kepanjangan tangan pemerintah.
Sudah saatnya BRTI sebagai regulator telekomunikasi di Indonesia bisa menyusun dan mengimplementasikan patokan formula tarif seluler sebagai referensi bagi semua operator seluler dalam menentukan tarif. Cara ini sekaligus melindungi kepentingan pelanggan dari praktek-praktek yang merugikan rakyat
Dikutip dari : Tabloid Pulsa edisi 121
/ 20 Desember-2 Januari 2007"